Rainbow Pinwheel Pointer ILMU PENDIDIKAN

Rabu, 14 September 2016

Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK J


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK I


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK H


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK G


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK F


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK E


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK D


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK C


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK B


Modul Guru Pembelajar Biologi SMA KK A


Sulabus Kurikulum 2013 Teknik Elektronika Industri

https://www.scribd.com/document/324007335/Silabus-Elektronika-Industri-SMK-doc

Jumat, 09 September 2016

Minggu, 19 Juni 2016

SIKAP ILMIAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

ILMU PENGETAHUAN DAN MASYARAKAT

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN DISIPLIN DIRI DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KOTA LANGSA

WORKSHOP PEMBUATAN APLIKASI AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN ARTooLKIT DAN SOSIALISASI KOMPETISI NASIONAL AUGMEN REALITY

PROPOSAL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CMS (CONTENT MANAGEMENT SYSTEM) OPEN SOURCE BAGI GURU-GURU SMK SE KOTA LANGSA

Tugas Mata Kuliah Aplikasi TIK Dalam Pengembangan Pendidikan Menengah

Selasa, 26 April 2016

Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi

Bank Soal Materi Komponen Transistor

Bank Soal Materi Pelajaran Dioda

Bank Soal Materi Pelajaran Semi Konduktor

Makalah BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA INDONESIA

Gunung Warna Warni

Soal Ujian Mata Pelajaran Dasar-dasar Elektronika Kelas X

Minggu, 17 April 2016

Video Tutorial Elektronika


Perkembangan video game dari generasi ke generasi




































Teori Menjadi Pemimpin


MAKALAH
MATA KULIAH TEORI ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN

“ Teori-teori yang Memunculkan Seseorang Menjadi Pemimpin ”










OLEH
KELOMPOK 9 :

MUHAMMAD HENDRA  
NIM : 8156132083

Kelas AW2 AP Kepengawasan

Dosen Pengampu
Prof. Biner Ambarita, M.Pd
Dr. Sukarman Purba, M.Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
KONSENTRASI KEPENGAWASAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016




 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini dengan judul “Teori-teori yang Memunculkan Seseorang Menjadi Pemimpin”. Selanjutnya shalawat beserta salam semoga disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam setiap sikap dan tindakan kita sebagai seorang intelektual muslim.
Penulisan Makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu syarat dalam menyelesaikan Mata Kuliah Teori Administrasi dan Manajemen Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada Prof. Biner Ambarita, M.Pd dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah, serta kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta masukan-masukan yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi penulis untuk dapat merampungkan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dari segi penggunaan bahasa yang jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar memperbaiki kekurangan dan kelemahan dalam makalah ini.

Medan,  Januari 2016
Wassalam
 Penulis



Muhammad Hendra



DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR.......................................................    i
DAFTAR ISI .....................................................................   ii
BAB I       PENDAHULUAN ..........................................   1
A.       Latar Belakang.......................................... 1
B.           Identifikasi  Masalah.................................2
C.           Tujuan....................................................... 2

BAB II      LANDASAN TEORI ........................................3
A.          Konsep Kepemimpinan..............................3
B.           Teori-teori Lahirnya Seorang Pemimpin....4
C.           Syarat-syarat Kepemimpinan.....................10

BAB III    PENUTUP ...........................................................12
A.          Kesimpulan..................................................12
B.           Saran............................................................12

DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman dahulu dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya. Sejak itulah terjadinya kerjasama antar  manusia di dunia dan munculnya unsur kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi antar pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya organisasi yang lebih maju. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen agar tujuan organisasi tercapai.

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner, (1998) semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan semakin besar potensi kepemimpinan yang efektif.

Seorang pemimpin harus bisa memadukan unsur-unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri-ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain. Secara umum pemimpin dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pemimpin formal dan pemimpin informal. Dimana pemimpin formal harus memiliki kekuasaan dan kekuatan formal yang ditentukan oleh organisasi, sedangkan pemimpin informal walaupun tidak memiliki legitimasi kekuatan dan kekuatan resmi namun harus memiliki kemampuan mempengaruhi yang besar yang disebabkan oleh kekuatan pribadinya. Oleh karena itu, dalam proses kepemimpinan telah muncul beberapa teori kepemimpinan.
Ambarita, dkk. (2014 : 63) mengatakan bahwa teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan bebebrapa segi antara lain: Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan, kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan pada setiap masa.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis mencoba membahas dan menuangkannya dalam sebuah Makalah dengan judul: " Teori-teori yang Memunculkan Seseorang Menjadi Pemimpin ".

B.     Identifikasi Masalah
         Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:
1.      Teori-teori apasaja yang memunculkan seseorang menjadi pemimpin?
2.      Bagaimana konsep dasar seseorang dapat menjadi pemimpin?
3.      Bagaimana syarat-syarat seseorang menjadi pemimpin?

C.    Tujuan 
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui teori-teori apasaja yang memunculkan seseorang menjadi pemimpin.
2.      Memahami konsep dasar seseorang dapat menjadi pemimpin.
3.      Mengetahui syarat-syarat seseorang menjadi pemimpin.
 






BAB II

LANDASAN TEORI



A.      Konsep Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/ pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan menurut beberapa ahli, antara lain:
1.    Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
2.    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3.    Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).
4.    Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn, 1978:528).
5.    Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
6.    Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
7.    Kepemimpinan adalah sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan didalam sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2).

B.       Teori-teori Lahirnya Seorang Pemimpin
Mengenai sebab-musabab munculnya pemimpin telah dikemukakan berbagai pandangan dan pendapat yang mana pendapat tersebut berupa teori yang dapat dibenarkan secara ilmiah, ilmu pengetahuan atau secara praktek.
Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya seorang pemimpin. Menurut Sunindhia dan Ninik Widiyanti (1988:18) Dalam hal teori lahirnya seorang pemimpin terdapat 3 (tiga) teori yang menonjol yaitu (1) teori genetik, (2) teori sosial, (3) teori ekologik.
Menurut Ordway Tead dalam buku Imam Mujiono (2002: 18) timbulnya seorang pemimpin itu karena:
1.      Membentuk diri sendiri (self constituted leader, self made man, born leader).
2.      Dipilih oleh golongan. Ia menjadi pemimpin karena jasa-jasanya, karena kecakapannya, keberaniannya dan sebagainya terhadap organisasi.
3.      Ditunjuk dari atas. Ia menjadi pemimpin karena dipercayai dan disetujui oleh pihak atasan.
Ambarita, dkk. (2014 : 63) mengatakan bahwa teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain :
1.      Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan.
2.      Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia.
3.      Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan pada setiap masa.
Selanjutnya Ambarita, dkk (2014 : 64) dalam bukunya menjelaskan ada 3 (tiga) teori kepemimpinan, yaitu:
  1. teori sifat.
  2. teori perilaku.
  3. teori situasional.
Menurut Suwatno dan Priansa (2011) hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin dapat dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:
1.      Tradisi/ warisan: seseorang menjadi pemimpin, karena warisan/ keturunan, misalnya raja atau ratu Inggris, dan Belanda.
2.      Kekuatan pribadi baik karena alasan fisik maupun karena kecakapannya.
3.      Pengangkatan atasan: seseorang menjadi pemimpin, karena diangkat oleh pihak atasannya.
4.      Pemilihan: seseorang menjadi pemimpin, karena berdasarkan konsep penerimaan (acceptance theory) anda menjadi pemimpin dan kami akan menaati instruksi anda.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan sebelumnya, maka munculnya pemimpin dapat dijelaskan dalam beberapa teori-teori sebagai berikut:
1.      Teori Genetik
Penganut teori genetik ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” (Leaders are born and not made). Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini,  dapat saja terjadi, karena  seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”.
Dalam realitas,  teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.

2.      Teori Great Man
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir sebagai pemimpin alami.
Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah membutuhkannya.

3.      Teori Sifat
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar.
Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi kepemimpinan.
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan  bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain: terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin, justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

4.    Teori Perilaku
Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan terhadap teori genetik. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja (leaders are made, not born). Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta dorongan oleh kemauan sendiri. Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual pemimpin berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan masing-masing.
Dasar pemikiran pada teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Teori ini memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat (traits) soerang pemimpin. Alasannya sifat seseorang relatif sukar untuk diidentifikasikan.
Beberapa pandangan para ahli, antara lain James Owen (1973) berkeyakinan bahwa perilaku dapat dipelajari. Hal ini berarti bahwa orang yang dilatih dalam perilaku kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian hasil penelitian telah membuktikan bahwa perilaku kepemimpinan yang cocok dalam satu situasi belum tentu sesuai dengan situasi yang lain. Akan tetapi, perilaku kepemimpinan ini keefektifannya bergantung pada banyak variabel.
Robert F. Bales (Stoner, 1986) mengemukakan hasil pemelitian, bahwa kebanyakan kelompok yang efektif mempunyai bentuk kepemimpinan terbagi (shared leadership), seumpama satu orang menjalankan fungsi tugas dan anggota lainnya melaksanakan fungsi sosial. Pembagian fungsi ini karena seseorang perhatian akan terfokus pada satu peran dan mengorbankan peran lainnya.

5.    Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa,  seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui  pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki tersebut.
Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lingkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut  dapat teraktualisasikan dengan baik.

6.    Teori Situasional
Konsep teori situasional adalah bahwa kepemimpinan seseorang muncul sejalan dengan situasi atau lingkungan yang mengelilinginya. Pada saat tertentu seseorang berfungsi sebagai pemimpin. Pada saat lain sebagai manusia yang dipimpin. Bakat dan kemampuan seseorang dapat terwujud hanya pada situasi tertentu. Teori ini adalah sintesis dari teori keturunan yang mengatakan bahwa bakat adalah faktor dominan dan teori kejiwaan yang berasumsi bahwa seseorang dapat menjadi pimpinan jika dibekali pengetahuan dan sejumlah pengalaman yang memadai.
Contoh lain, seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan A sukses memimpin organisasi dengan kegiatan pokok B. Jika suatu saat dialihtugaskan ke organisasi lain dengan kegiatan pokok C, kinerjanya mungkin tidak efektif.
Efektivitas kepemimpinan menurut teori situasi dipengaruhi oleh 5 (lima) hal, yaitu:
a.    Faktor manusia yang dipimpin.
b.    Fasilitas yang digunakan.
c.    Jenis kegiatan organisasi.
d.   Misi organisasi.
e.    Situasi lain yang mengitarinya.

7.    Teori Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi
Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada 3 (tiga) faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan seseorang dapat menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:
a.       Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
b.      Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya.
c.       Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.
Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.

Semua teori di atas dapat digunakan dalam pemunculan seorang pemimpin, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Seseorang yang memang “ditakdirkan” sebagai pemimpin pun, jika tidak bersedia mengembangkan diri dalam berbagai proses yang melengkapi dirinya, tidak akan bisa memimpin dengan baik. Tetapi semua bakat pemimpin itu tidak ada gunanya jika ia tidak diberi kesempatan untuk memimpin.



C.  Syarat-Syarat Kepemimpinan
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu berkaitan dengan 3 (tiga) hal antara lain:
1.      Kekuasaan
Ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.

2.      Kewibawaan
Ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan sehingga orang mampu untuk akan mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan tersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

3.      Kemampuan
Yaitu : segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.

Stoq Dill dalam bukunya “Personal Factor Associated With Leadership” menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan yaitu :
a.    Kapasitas.
b.    Prestasi.
c.    Tanggung jawab.
d.   Partisipasi.
e.    Status.
Menurut Sondang P Siagian (1994:75-76), ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
a.    Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan.
b.    Sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative.
c.    Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.  

Sedangkan menurut Earl Nightingale dan Whitf Schult mengemukakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan syarat sebagai berikut:
a.    Kemandirian.
b.    Rasa ingin tahu yang besar.
c.    Multi-terampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam.
d.   Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka berkawan.
e.    Selalu ingin mendapatkan yang sempurna.
f.     Mudah menyesuaikan diri (beradaptasi).
g.    Sabar dan ulet.
h.    Komunikatif serta pandai berbicara.
i.      Berjiwa wiraswasta.
j.      Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan berani mengambil risiko.
k.    Tajam firasatnya dan adil pertimbangannya.
l.      Berpengetahuan luas dan haus akan ilmu pengetahuan.
m.  Memiliki motivasi tinggi.
n.    Punya imajinasi tinggi.

 




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan paparan materi pada BAB II yang telah dijelaskan secara rinci, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan anggota-anggotanya. Adab dengan kelebihan-kelebihan tersebut dia bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya serta yang paling lebih utama adalah kelebihan moral dan akhlak.
2.    Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan.

B.  Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan makalah ini adalah :
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui secara mendalam tentang teori-teori yang memunculkan seorang menjadi pemimpin serta ciri-ciri seorang pemimpin yang benar. Dengan mengetahui hal tersebut, apabila seseorang ingin menjadi seorang pemimpin maka akan mudah bagi mereka untuk menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin yang benar.






DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan, Bandung; Alfabeta.
Ambarita, Biner dan Siburian, Paningkat. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta.
Ambarita, Biner, dkk. 2014. Perilaku Organisasi, Bandung: Alfabeta.
Sunindhia dan Ninik Widiyanti. 1988. Teori Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://ekoif.weebly.com/teori-kepemimpinan.html, Download Tanggal 17 November 2015.